8 Alasan Islam Melarang Makan Babi

faktasantuy.com, 8 Alasan Mengapa Islam Melarang Makan Babi...!!!. Para penggemar faktasantuy.com, inilah alasan mengapa Islam mengharamkan babi yang katanya mempunyai rasa daging yang enak. Sesudah kamu membaca alasan-alasan berikut, dijamin kamu bakal mempunyai kesadaran diri yang lebih tinggi untuk tidak coba-coba makan daging babi yang haram tersebut.

Pasti kamu akan bertanya-tanya, apa hukumnya orang Islam makan babi ? dan kenapa Islam diharamakan makan daging babi ?

Baca Juga : Hiii, 10 makanan menjijikkan dari Jepang ini buat kamu muntah

Sumber Larangan Babi dalam Al-Qur'an

Kenapa Islam melarang makan babi, pengharaman babi oleh Islam terbukti dengan tegas dan jelas tertera pada beberapa ayat di Al-Qur'an. Ayat-ayat tersebut adalah Surat Al-Baqarah ayat 173, Al-Maidah ayat 3, Al-An'am ayat 145, dan An-Nahl ayat 115.

Salah satu kutipan Al-Qur'an mengenai larangan makan babi menurut islam sebagai berikut:

"Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, dan daging fauna yang disembelih bukan atas (nama) Allah." (QS 5:3)

Selain jelas tersurat dalam Al-Quran mengenai sebab islam mengharamkan memakan babi, berikut merupakan alasan-alasan logis yang spesifik mengenai mengapa Islam tidak makan babi :

Kandungan Lemak dan Kolesterol Tinggi dalam Babi

Fakta menunjukkan bahwa babi mempunyai tidak banyak sekali kandungan otot daging dan sebaliknya mempunyai kandungan lemak yang berlebihan.

Bahkan sebetulnya babi mempunyai kandungan lemak dan kolesterol paling atas jika dibandingkan dengan daging-daging fauna lainnya! Inilah alasan mengapa Islam mengharamkan babi.

Sebab dengan mengkonsumsinya selain membuat kamu lebih cepat naik berat badannya, namun juga sebab kandungan lemak dan kolesterol dari babi sanggup menghambat aliran darah jadi bisa menyebabkan serangan jantung ataupun asthereosklerosis kardiovaskular dan mati mendadak!

Babi Menyebabkan Banyak Penyakit

Selain penyakit jantung yang dikarenakan sebab mengkonsumsi daging babi yang kaya bakal kandungan lemak dan kolesterol, nyatanya ada banyak penyakit-penyakit parah lain yang bisa ditimbulkan oleh kandungan zat-zat berbahaya lain pada fauna ini.

Berikut penyakit yang disebabkan oleh babi : obesitas, jantung koroner, muntaber, dan penyakit lainnya

Cacing Otot dalam Badan Babi (Trichinella spiratis)

Salah satu bahaya dari mengkonsumsi babi adalah adanya kandungan cacing otot yang tersedia di dalamnya. Parasit ini sangat berbahaya bagi manusia sebab bisa menyebabkan penyakit reumatik dan sakit-sakit nyeri otot.

Orang yang terinfeksi biasanya terbukti tidak menampakan gejala-gejala tertentu. Beberapa bisa sembuh dengan sangat lama, sementara yang kuranga beruntung, sebagian bakal mengalami beberapa kelumpuhan ataupun bahkan meninggal dunia.

Tidak ada seorang pun yang kebal terhadap penyakit ini dan hingga sekarang pun belum ditemukan obatnya.

Cacing Pita dalam Badan Babi (Taenia Solium)

Telah banyak riset yang membuktikan bahwa cacing pita merupakan salah satu parasit terganas yang tinggal pada badan fauna babi dan bisa ditularkan terhadap manusia yang mengkonsumsinya.

Penularan biasanya melewati telur cacing pita yang lalu masuk ke darah manusia dan bisa mencapai organ-organ vital badan lainnya untuk menimbulkan penyakit.

Cacing pita pada babi bisa menyebabkan malnutrisi yang memicu munculnya anemia, diare, depresi yang ekstrim dan persoalan pencernaan. Jika cacing pita mencapai otak, seseorang tidak bakal terhindar dari proses kehilangan ingatan.

Jika cacing pita ini nyatanya masuk ke jantung, ia bakal menyebabkan serangan jantung. Cacing pita juga bakal menyebabkan kebutaan jika mencapai mata, kerusakan jantung jika masuk liver dan gangguan pernafasan akut jika masuk ke paru-paru.

Dalam hal ini walau telah dimasak dengan matang dan lama, kemungkinan telur cacing pita itu tetap hidup. Sangatlah menakutkan bukan? itulah alasan kenapa islam mengharamkan makan babi.

Cacing Perut dalam Perut Babi

Babi juga nyatanya tidak steril dari beberapa tipe cacing Ascaris ataupun cacing perut/usus.

Dengan demikian, mengkonsumsi babi menambah potensi untuk terserang gangguan pencernaan hingga usus buntu dan iksemakin obstruktif yang penanganannya memerlukan operasi pembedahan.

Baca Juga : 5 Makanan yang tidak dimakan saat perut kosong

Cacing Tambang

Parasit lain yang nyatanya berdiam pada fauna babi adalah cacing tambang. Tidak sangat berhayanya dari kawan-kawan cacing lainnya, golongan cacing Ancylostomiasis ini sanggup memicu anemia ataupun kekekuranganan darah, oedema, gagal jantung ataupun kemunduran pertumbuhan (mental ataupun pun jasmani), penyakit tuberculosis, diare dan tifoid.

Penyakit Lainnya

Selain adanya beberapa tipe cacing, babi juga banyak mengandung bakteri, virus, dan protozoa pada daging, organ dan kulitnya.

Dari efek ringan contohnya jerawat, munculnya penyakit epidemik contohnya foot rot, hingga kematian pada bayi dampak protozoa toxo plasma goundii dari babi yang dikonsumsi oleh ibunya bisa dikarenakan oleh fauna ini. Setidaknya ditemukan tak kekurangan dari 70 tipe penyakit tidak sama yang bisa ditimbulkan oleh konsumsi babi.

Babi Hewan yang Kotor

Babi adalah hewan yang senang berkubang di lumpur dan di kotorannya babi lain dan kotoran dia sendiri. Inilah alasan mengapa Islam mengharamkan babi, sebab babi adalah fauna yang kotor dan sangat menjijikkan.

Bahkan ketika ditemukan metode peternakan babi yang bersih contohnya di Australia, babi tetap saja merupakan fauna yang gemar makan kotorannya sendiri ataupun punya kawannya.

Dapat dilihat bahwa terlepas dari daging yang katanya enak, babi terbukti lebih banyak mengangkat mudharat daripada berguna bagi orang-orang yang mengkonsumsinya.

Kamu pun lalu jadi mengerti bahwa Allah tidak mungkin melarang sesuatu tanpa alasan yang baik dan inilah alasan mengapa Islam mengharamkan babi.

Nah itulah artikel mengenai alasan Islam mengharamkan makan babi.Sudah jelaskan apa hukumnya orang Islam makan babi ? yap BABI itu HARAM. Jika ada orang islam makan babi berarti dia sudah mendapat dosa besar...!!!

Baca Juga : Belum 5 Detik Makanan Yang Jatuh, Apakah Aman?