12 Tugas Manajemen Kontruksi - Pengertian, Peran, Fungsi, Manfaat, Tahapan
Manajemen Kontruksi |
Faktasantuy - Pengertian manajemen konstruksi. Pada hari ini kita akan membahas rangkuman manajemen kontruksi. Nah apa itu definisi manajemen kontruksi, peran manajemen kontruksi, fungsi manajemen kontruksi, tujuan manajemen kontruksi, tugas manajemen kontruksi, manfaat manajemen kontruksi, tahapan manajemen kontruksi? Silakan teman-teman simak ringkasan manajemen kontruksi berikut ini ya.
Pengertian Manajemen Konstruksi
Pengertian manajemen konstruksi adalah sebuah ilmu yang mempelajari dan mempraktikan aspek-aspek manajerial dan teknologi industri konstruksi. diartikan pula sebagai sebuah modal bisnis yang dilakukan oleh konsultan konstruksi dalam memberi nasehat dan bantuan dalam sebuah proyek pembangunan. Construction Management Association of America “CMAA” menyatakan bahwa terdapat tujuh kategori utama tanggung jawab seorang manajer konstruksi, yaitu perencanaan proyek manajemen, manajemen harga, menajemen waktu, manajemen kualitas, administrasi kontrak, manajemen keselamatan dan praktik profesional. Adapun manajer yang bertanggung jawab dalam kontruksi adalah manajemen proyek konstruksi.
Tugas Manajemen Konstruksi
Adapun beberapa tugas manajemen konstruksi secara garis besar, yaitu sebagai berikut:
- Mengawasi jalan pekerjaan di lapangan sesuai tidaknya dengan metode konstruksi yang benar atau tidak.
- Meminta laporan progres dan penjelasan pekerjaan per item dari kontraktor secara tertulis.
- Memiliki hak menegur dan menghentikan jalannya pekerjaan apabila tidak sesuai dengan kesepakatan.
- Mengadakan rapat rutin secara mingguan maupun bulanan dengan mengundang konsultan perencana, wakil owner dan kontraktor.
- Berhubungan langsung dengan owner atau wakil owner dalam menyampaikan segala sesuatu di proyek.
- Menyampaikan progres pekerjaan kepada owner secara langsung.
- Mengesahkan material yang akan digunakan sesuai dengan spesifikasi kontrak atau tidak.
- Mengelola, mengarahkan dan mengkoordinasi pelaksanaan pekerjaan oleh kontraktor dalam aspek mutu dan waktu.
- Mengesahkan apabila terdapat perubahan kontrak yang diajukan oleh kontraktor.
- Memeriksa gambar shop drawing dari kontraktor sebelum dimulai pelaksanaan pekerjaan.
- Selalu meninjau ulang metode pelaksanaan pekerjaan oleh kontraktor agar memenuhi syarat K3LMP “Kesehatan dan Keselamatan Kerja, Lingkungan, Mutu dan Pengamanan”.
- Memberikan Site Instruction secara tertulis apabila ada pekerjaan yang harus dikerjakan namun tidak ada di kontrak untuk mempercepat jadwal.
Wajib baca: 100 judul skripsi manajemen sdm
Peran Manajemen Konstruksi
Adapun beberapa peran dalam manajemen konstruksi berdasarkan tahap pelaksanaannya yaitu sebagai berikut:
- Agency Construction Management “ACM”, manajer konstruksi berperan sebagai koordinator penghubung antara perancangan dan pelaksanaan serta antar kontraktor. Manajemen konstruksi memulai dari fase perencanaan yang mana pihak pemilik membuat kontrak pada para kontraktor sesuai paket-paket pekerjaan yang diperlukan.
- Extended Service Construction Manajemen “ESCM”, peran lainya ialah sebagai kontraktor. Hal ini dilakukan untuk menghindari konflik tujuan antar kontraktor dan pihak manajemen. Pada bentuk yang lain, pihak manajemen bergerak berdasarkan permintaan dari pihak ESCM atau kontraktor.
- Owner Construction Management “OCM”, manajemen konstruksi profesional perannya dikembangkan lagi oleh pemilik. Sehingga pihak manajemen juga bertanggung jawab terhadap manajemen proyek yang dilaksanakan.
- Guaranted Maximum Price Construction Management “GMPCM”, Konsultan ini bertindak lebih ke arah kontraktor umum dari pada sebagai wakil pemilik, konsultan GMPCM tidak melakukan pekerjaan konstruksi akanb tetapi bertanggung jawab kepada pemilik mengenai waktu, biaya dan mutu. Sehingga pada peran ini manajemen bertindak sebagai pemberi kerja terhadap para kontraktor “sub kontraktor”.
Wajib baca: Manajemen agribisnis adalah
Fungsi Manajemen Konstruksi
Adapun beberapa fungsi manajemen konstruksi, yaitu sebagai berikut:
- Perencanaan, menentukan yang harus dikerjakan dan cara pengerjaannya. Ini berkaitan pada pengambilan keputusan terhadap beberapa pilihan-pilihan yang berkaitan pada proses pembuatan konstruksi.
- Mengorganisasi, berhubungan dengan usaha manajemen untuk menetapkan jenis-jenis kegiatan yang perlu dilakukan. Berguna supaya tugas atau kegiatan-kegiatan tadi lebih mudah ditangani oleh bawahannya karena sudah terorganisir dengan sangat baik.
- Penempatan Orang, terdiri dari usaha pengembangan dan penempatan orang-orang yang tepat di dalam jenis-jenis pekerjaan yang sudah direncanakan awalnya.
- Mengarahkan, Fungsi lain dari manajemen konstruksi ialah directing atau biasa juga disebut supervisi. Fungsi ini menyangkut pembinaan motivasi dan pemberian bimbingan kepada bawahan untuk pelaksanaan tugas yang sesuai perencanaan.
- Mengontrol, Fungsi terakhir ialah controlling, fungsi ini berguna untuk menjamin bahawa perencana bisa diwujudkan secara pasti. Proses kontrol pada dasarnya selalu memuat unsur: perencanaan yang diterapkan, analisa atas deviasi atau penyimpangan-penyimpangan yang terjadi dan menentukan langkah-langkah yang perlu untuk dikoreksi.
Tujuan Manajemen Konstruksi
Sistem atau tim manajemen konstruksi diperlukan guna tujuan bagaimana mengelola proyek secara hemat waktu, biaya proyek sesuai dengan yang dianggarkan dan kualitas kerjaan yang dihasilkan dapat dipertanggungjawabkan, Salah satu cara adalah mengatur kegiatan tumpang tindih ( overlap ).
Biaya proyek tidak terbebani oleh biaya ganda atau overhead dan profit seperti apabila dilakukan dengan system kontraktor utama yang membawahi sub – sub kontraktor.
Jenjang jenjang yang tidak efisien dihapus serta dipersingkat jalur komunikasinya.
Wajib baca: Pengertian keputusan atau pengertian decision making
Manfaat Manajemen Konstruksi
Adapun beberapa manfaat manajemen konstruksi yang dapat dilihat dari beberapa segi, yaitu sebagai berikut :
Segi biaya proyek
- Biaya optimal proyek dapat dicapai karena tim MK sudah berpartisipasi pada tahap awal perencanaan
- Biaya keseluruhan proyek dapat dihemat disbanding dengan system tradisional.
Segi waktu
- Dengan sistem fast track tidak butuh menunggu perencanaan selesai seluruhnya
- Waktu yang digunakan untuk perencanaan bisa lebih panjang
- Pengadaan material/ peralatan impor dapat diukur secara dini sehingga kemungkinan terlambat lebih kecil
Segi kualitas
- Mutu lebih terjamin karena tim MK ikut membantu kontroktor dalam hal metode pelaksanaan, implementasi, dan Quality Control
- Mutu dan kemampuan kontraktor spesialis lebih terseleksi oleh pemilik proyek dibantu dengan tim MK.
- Kesempatan untuk penyempurnaan rancangan relative banyak
Segi program pemerintah
- Pemerataan kesempatan pekerjaan dengan paket-paket kepada pengusaha kontraktor yang baru berkembang dapat direalisir.
- Pemilik proyek tidak perlu mengeluarkan banyak staf
Tipe – Tipe Manajemen Konstruksi
- konvensional : tanpa fast track
- semi konvensional : tanpa fast track
- semi murni : tanpa fast track
- murni : dengan fast track
Tahapan Manajemen Konstruksi
Adapun beberapa tahapan operasional dalam manajemen konstruksi, yaitu sebagai berikut:
Pengembangan Konsep: Pengembangan sasaran proyek baik dilihat dari aspek biaya dan waktu, Mengidentifikasikan batasan-batasan utama, Membuat TOR dan organizing, Sasaran–sasaran prinsip konsep desain terhadap konsultan perencanaan, Tahapan pekerjaan, Master, coordinating schedule, Membuat perkiraan akan biaya awal berdasarkan konsep awal konsultan perencanaan, dan arus kas
Tahap Perencanaan, Koordinasi serta dengan pengawasan dalam hal pemetaan dan penyelidikan tanah, Menyusun jadwal review dan lelang, Melakukan review, Membuat RKS, Membuat RAB tiap paket pekerjaan Membuat rekomendasi : aspek mutu, aspek biaya, waktu dan material, serta Mengurus izin – izin yang diperlukan.
Nah itulah artikel artikel manajemen konstruksi pdf. Semoga manajemen proyek konstruksi ini dapat menyelesaikan tugas sekolah kamu ya. Apabila kamu ingin bertanya mengenai manajemen rekayasa konstruksi silakan ketik di kolom komentar dibawah. Baca juga: Contoh Judul Skripsi Manajemen Pemasaran S1/S2
Lain kali admin akan membuat manajemen rekayasa konstruksi dan penjelasannya, ditunggu saja ya.
Posting Komentar untuk "12 Tugas Manajemen Kontruksi - Pengertian, Peran, Fungsi, Manfaat, Tahapan"
Sobat boleh menyalin isi artikel ini dengan syarat ditulis ulang dengan menyertakan link sumber ke artikel ini. Ini berguna supaya blog sobat tidak kena deindex/dihapus karena menerima keluhan hak cipta DMCA dari saya.
Jika artikel ini bermanfaat untuk sekolah/kuliah/pekerjaan sobat, maka berikanlah sedikit donasi untuk membantu admin dalam membiyai operasional blog ini.
Klik: Donasi via Trustwallet