Penggunaan Huruf Miring: Pengertian, 32 Contoh dan Tata Cara Penulisannya
Faktasantuy - huruf miring. Pada hari ini kita akan membahas penggunaan huruf miring. Nah apa itu penulisan huruf miring? Silakan teman-teman simak pemakaian huruf miring berikut ini ya. Baca juga: Contoh kalimat langsung dan tidak langsung
Pengertian Huruf Miring
Pengertian huruf miring, huruf yang tercetak miring dalam terminologi tipografi disebut dengan italic. Huruf italic ini biasanya digunakan untuk memberikan penekanan pada sebuah kata.
Selain itu, fungsi huruf miring ini juga digunakan untuk menunjukkan istilah atau kata yang berasal dari bahasa asing. huruf miring pada umumnya digunakan pada pengutipan judul buku, nama koran atau media pers. Baca juga: Contoh cerita fabel
Huruf miring pun juga biasa digunakan untuk menegaskan kata atau bagian tertentu dalam kalimat atau penulisan kata yang bukan merupakan bahasa Indonesia seperti istilah bahasa Inggris dan bahasa daerah.
Tata Cara Penggunaan Huruf Miring
Adapun kaidah penulisan huruf miring untuk tata cara penggunaan huruf miring yang diantara yaitu. Baca juga: Dialog interaktif
1. Penulisan huruf miring yang benar pada nama buku, majalah dan surat kabar, huruf miring pada cetakan yang dipakai untuk menuliskan nama buku, majalah dan surat kabar yang dikutip dalam tulisan.
Contoh:
- Bahasa dan Sastra
- Buku Negarakertagama karangan Prapanca
2. Penulisan huruf miring yang benar pada huruf miring Untuk Mengkhususkan suatu Huruf, dalam cetakan huruf miring dipakai untuk menegaskan atau mengkhususkan huruf, bagian kata, kata atau kelompok kata.
contoh:
- Huruf pertama kata abad adalah a
- Dia bukan menipu tetapi di tipu,
- Bab ini tidak membicarakan penulisan huruf capital
- Buatlah kalimat dengan berlepas tangan.
3. Huruf Miring Untuk Penulisan Nama Ilmiah, huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan nama ilmiah atau ungkapan asing, kecuali yang telah disesuaikan ejaannya.
Contoh:
- Nama ilmiah buah manggis buah manggis ialah Carcinia mangostama.
Penggunaan Huruf Miring (Italic)
1. Huruf miring (italic) dalam cetakan digunakam untuk menuliskan nama buku, majalah, dan surat kabar yang dikutip dalam karangan. Jika judul buku, surat kabar, atau majalah dituliskan seperti dibawah ini, penulisan tersebut termasuk penulisan yang salah.
Contoh penggunaan huruf miring yang salah:
- Berita itu sudah saya baca dalam harian “KOMPAS”.
- Ibu rumah tangga menyenangi majalah “FEMINA”.
- Buku “Negeri Salju” dikarang oleh Yasunari Kawabata.
Contoh penggunaan huruf miring yang benar adalah:
- Berita itu sudah saya baca dalam harian Kompas.
- Ibu rumah tangga menyenangi majalah Femina.
- Negeri Salju dikarang oleh Yasunari Kawabata.
2. Huruf miring dipakai juga untuk menulis kata bahasa asing atau bahasa daerah, jadi bukan dengan tanda petik seperti contoh di bawah ini:
Contoh pemakaian huruf miring:
- Apakah tidak sebaiknya kita gunakan kata “penataran” untuk kata “upgrading”?
- Kebanyakan orang Indonesia lebih menyukai “yakitori” daripada “sashimi”.
- Waktu di Bandung, Mira disapa “Neng Geulis” dalam bahasa Sunda.
Penulisan yang benar adalah:
- Apakah tidak sebaiknya kita menggunakan kata penataran untuk kata upgrading?
- Kebanyakan orang Indonesia lebih menyukai yakitori daripada sashimi.
- Waktu di Bandung, Miki disapa Neng Geulis dalam bahasa Sunda.
Untuk contoh 2.b, kata yakitori tidak ditulis dengan huruf miring, sedangkan kata sashimi ditulis dengan huruf miring, padahal kata asal dua-duanya adalah bahasa Jepang.
Pemakaian huruf miring untuk kata-kata asing, salah satunya adalah bahasa Jepang, yang sudah diindonesiakan dan dibakukan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Edisi Ketiga 2002, (Pusat Bahasa, Departemen Pendidikan Nasional) tidak ditulis dengan huruf miring.
Contoh:
- bushido judo
- judoka kabuki
- karaoke karate
- karategi karateka
- kendo kimono
- kumico obi
- sake sakura
- samurai sumo
- yakitori
Selain itu, didalam KBBI terdapat pula kata-kata warisan tentara Jepang pada Perang Dunia II, seperti heiho keibodan, kempetai romusa. Sedangkan, kata-kata yang sering terdengar dalam percakapan sehari-hari, (khususnya di kalangan penggemar masakan Jepang di Indonesia) tetapi belum dibakukan, tetap ditulis dengan huruf miring.
Contoh:
- geisha shabu-shabu
- sashimi sukiyaki
- sushi takoyaki
- yakiniku
Nah itulah artikel huruf miring. Semoga penggunaan huruf miring ini dapat menyelesaikan tugas sekolah kamu ya. Apabila kamu ingin bertanya mengenai contoh penulisan huruf miring lainnya silakan ketik di kolom komentar dibawah. Baca juga: Hikayat adalah
Lain kali admin akan membuat huruf sambung miring dan penjelasannya, ditunggu saja ya. Baca juga: 100 contoh kata miring
Posting Komentar untuk "Penggunaan Huruf Miring: Pengertian, 32 Contoh dan Tata Cara Penulisannya"
Sobat boleh menyalin isi artikel ini dengan syarat ditulis ulang dengan menyertakan link sumber ke artikel ini. Ini berguna supaya blog sobat tidak kena deindex/dihapus karena menerima keluhan hak cipta DMCA dari saya.
Jika artikel ini bermanfaat untuk sekolah/kuliah/pekerjaan sobat, maka berikanlah sedikit donasi untuk membantu admin dalam membiyai operasional blog ini.
Klik: Donasi via Trustwallet