Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

4 Jenis Kritik Seni : Pengertian, Tipe, Fungsi, Bentuk, Metode & Tahapan

Faktasantuy - Kritik seni. Pada hari ini kita akan membahas pengertian kritik seni? jenis kritik seni? tipe kritik seni? fungsi kritik seni? contoh kritik seni dll. Nah apa itu pengertian kritik karya seni rupa? Silakan teman-teman simak kritik seni berikut ini ya. Baca juga: Seni Rupa Tradisional

kritik-seni
Mengkritik Seni

Pengertian Kritik Seni

Jelaskan pengertian kritik karya seni rupa? Kritik seni adalah kegiatan menanggapi karya seni untuk menunjukkan kelebihan dan kekurangan suatu karya seni. Salah satu dari keterangan kelebihan dan kekurangan ini untuk menilai kualitas dari sebuah karya. Tanggapan dan penilaian yang disampaikan oleh seorang kritikus ternama dapat mempengaruhi kualitas sebuah karya bahkan bisa berpengaruh pada harga jual karya tersebut. kritik seni pada dasarnya merupakan kegiatan menanggapi karya seni untuk menunjukkan kelebihan dan kekurangan karya seni. Baca juga:

Kritikus seni yang merupakan orang yang melakukan kritik terhadap karya seni dan budaya orang lain atau dirinya sendiri. Adapun landasan yang harus ada sebelum menyampaikan kritikan seperti:

  1. Pengalaman yang cukup dalam materi kritik.
  2. Keilmuan dan pengetahuan yang relevan.
  3. Menguasai penerapan metode kritik yang tepat.
  4. Menguasai media kritik (kebahasaan yang efektif dan komunikatif).

Tipe Kritik Seni Menurut Para Ahli

Berikut tipe tipe kritik karya seni, menurut beberapa para ahli, antara lain sebagai berikut:

1. Hosper, 1992: 44: Berdasarkan penggolongannya, hal tersebut dikenal istilah isolasionisme dan kontekstualisme.

2. Pepper, 1970: Membagi tipe kritik menjadi empat, yakni kritik mekanistik, kritik kontekstualis, kritik organic, dan kritik formisme.

3. Feldman, 1967: 451-452

Memperkenalkan kritik jurnalistik, kritik pedagogic, kritik scholary, dan kritik popular.

4. Stonizt, 1986: 7-10: Tipe kritik normative (by rules) kritik kontekstual, kritik impresionis, kritik intensionalis, dan kritik intrinsic.

5. Wellek, 1964: 345-346: Membagi kecenderungan kritik seni abad ke-20 menjadi enam, yaitu kritik Marxis, kritik Psikoanalitik, kritik linguistic-stilistik, kritik neo organistik, kritik formalis, dan kritik formalis eksistensialis.

6. Wilson, 1971:33-42: Menurut Weitz, struktur kriteria atau standarkritik seni mengacu pada teori seni yang terpenting dan berpengaruh dalam dunia seni, yakni konsep imitasionalisme, eksprtesionisme, emosionalisme, formalism, dan organisisme.

7. Barret, 1994: 102-105 : Pakar lain membedakan kriteria penilaian seni menjadi enam, yaitu realisme, ekspresionisme, formalism, instrumentalisme, originality dan craftsmanship.

Pada dasarnya kritik seni mempunyai banyak kesamaan antara satu dengan yang lainnya. Misalnya, tipe kritik formalism, intrinsic, dan isolasionisme sebenarnya mempunyai maksud dan tujuan yang sama, meski istilahnya berbeda. Demikian pula dengan kritik impresinistik dan mekanistik. Akan tetapi, bisa dipahami betapa besar usaha yang telah dilakukan untuk menemukan metode penilaian yang lebih tepat, lebih rasional, dan lebih bisa dipertanggung jawabkan.

Fungsi Kritik

Tujuan kritik seni atau fungsinya? Fungsi utama dari kritik seni yaitu untuk menyalurkan persepsi dan apresiasi karya seni antara seniman, karya dan penikmat seni. Kritik dengan gaya bahasa tulisan maupun lisan berusaha melakukan analisa, mengupas dan diharapkan bisa memudahkan seniman dan penikmat seni berkomunikasi lewat karya seni. Baca juga:

Jenis Kritik Seni

Adapun jenis kritik seni, yaitu sebagai berikut:

1. Kritik Jurnalistik, ditulis untuk para pembaca surat kabar dan majalah atau disampaikan secara terbuka. Yang bertujuan memberikan informasi mengenai berbagai peristiwa dalam dunia kesenian. Isi dari kritik jurnalistik berupa ulasan ringkasan yang jelas tentang suatu pameran, pementasan, konser atau jenis pertinjukan lain.

2. Kritik Pendagogik, diterapkan dalam kegiatan proses belajar mengajar di lembaga pendidikan kesenian, jenis kritik ini dikembangkan oleh guru kesenian. Tujuannya terutama mengembangkan fakta dan potensi artistik-estetik peserta didik agar memiliki kemampuan mengenali bakat dan potensinya.

3. Kritik Ilmiah, melakukan pengkajian nilai seni secara luas, mendalam dan sistematis, baik dalam menganalisis maupun mengkaji perbandingan kesejarahan critical judgment. Penilaian kritik ilmiah tidak bersifat mutlak, jenis kritik ini bersifat terbuka dan siap dikoreksi oleh siapa saja demi penyempurnaan dan mencari nilai karya seni yang sebenarnya.

4. Kritik Populer, berkembang di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Kritik populer adalah suatu gejala umum dan kebanyakan dihasilkan oleh para kritikus yang tidak ahli, terutama dilihat dari aspek profesionalisme kritisme seni.

Bentuk Kritik Seni

Pendekatan kritik seni rupa dibagi menjadi tiga berdasarkan titik tolak atau landasan yang digunakan. Yaitu sebagai berikut:

1. Pendekatan Formalistik

2. Pendekatan ini mengasumsikan bahwa kehidupan seni mempunyai dunia sendiri, artinya diluar dari realitas kehidupan keseharian yang kita alami. Clive Bell (tokoh kritikus formalis) berpendapat bahwa:

       “art to be art, must be independent and self suficient”

Kriteria kritik formalis untuk menentukan ekselensi karya seni adalah significant form yang merupakan kapasitas bentuk seni yang melahirkan emosi estetis bagi pengamat seni.

3. Pendekatan Ekspresivisme

Pendekatan ini memiliki anggapan bahwa karya seni sebagai ekspresi dari perasaan manusia, kritik seni ekspresivisme menentukan kadar keberhasilan seni atas kemampuannya membangkitkan emosi secara efektif, intensif dan penih gairah.

4. Pendekatan Instrumentalistis

Pendekatan ini memiliki anggapan bahwa seni sebagai sarana untuk memajukan dan mengembangkan tujuan moral, agama, politik dan berbagai tujuan psikologis dalam kesenian. Seni dipandang sebagai instrumen untuk mencapai tujuan tertentu, nilai seni terletak pada manfaat dan kegunaannya bagi masyarakat.

5. Para kritikus instrumentalis berpendapat bahwa kreasi artistik tidak terletak pada kemampuan seniman untuk mengelola material seni atau pun pada masalah internal karya seni.

Metode atau Tahapan Kritik

Adapun metode-metode kritik beserta contoh kritik seni, yaitu sebagai berikut:

1. Deskripsi, berupa tahapan dimana seorang kritikus harus dapat menentukan, mencatat, dan mendeskripsikan segala sesuatu yang dillihat apa adanya dan tidak berusaha mengambil kesimpulan atau analisis.  Agar dapat mendeskripsikan dengan baik, seorang pekritik harus mengetahui istilah-istilah teknis yang umum digunakan dalam dunia seni rupa. Tanpa pengetahuan tersebut, maka pekritik akan kesulitan untuk mendeskripsikan fenomena karya yang dilihatnya.

2. Analisis Formal, berupa tahapan dalam mengkritik karya seni untuk menelusuri sebuah karya seni berdasarkan struktur formal atau unsur- unsur pembentukanya.

3. Interpretasi, berupa tahapan penafsiran makna sebuah karya seni meliputi tema yang digarap, simbol yang dihadirkan dan masalah-masalah yang dikedepankan serta sangat terbuka sifatnya, dipengaruhi sudut pandang dan wawasan pekritiknya. Semakin luas wawasan seorang pekritik biasanya semakin kaya interpretasi karya yang dikritisinya.

4. Evaluasi atau penilaian, Apabila tahap 1 hingga 3 ini merupakan tahapan umum digunakan dalam apresiasi karya seni, maka tahap ke 4 atau tahap evaluasi merupakan tahapan yang menjadi ciri-ciri dari kritik karya seni. Evaluasi atau penilaian berupa tahapan dalam kritik untuk menentukan kualitas suatu karya seni bila dibandingkan dengan karya lain yang sejenis. Perbandingan dilakukan terhadap berbagai aspek yang terkait dengan karya tersebut baik aspek formal maupun aspek konteks. Mengevalusi atau menilai secara kritis dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:

  1. Mengkaitkan sebanyak mungkin karya yang dinilai dengan karya yang sejenis.
  2. Menetapkan tujuan serta fungsi karya yang ditelaah.
  3. Menetapkan sejauh mana karya yang ditetapkan keluar jalur dari yang telah ada sebelumnya.
  4. Menelaah karya yang dimaksud dari segi kebutuhan khusus dan dari segi tertentu yang melatarbelakanginya.

Nah itulah artikel kritikan karya seni rupa. Semoga kritik seni ini dapat menyelesaikan tugas sekolah kamu ya. Apabila kamu ingin bertanya mengenai contoh kritik seni silakan ketik di kolom komentar dibawah. Baca juga: Apresiasi seni

Lain kali admin akan membuat tahapan pertama dalam kritik seni rupa adalah? berikut penjelasannya.

Posting Komentar untuk "4 Jenis Kritik Seni : Pengertian, Tipe, Fungsi, Bentuk, Metode & Tahapan"