√ Doa Sahur Puasa: Bacaan Arab, Arti dan Dalilnya
Pengertian Niat Puasa Ramadhan
Faktasantuy.com - Doa sahur. Niat puasa ramadhan merupakan amalan yang ada di dalam hati dan dilakukan pada waktu malam hari, diawali dengan mengerahkan hati untuk melaksanakan puasa esok hari karena Allah SWT. Maka dalam melaksanakannya akan berusaha menjauhi segala larangan-Nya dan mengharap ridho dari-Nya. Bacajuga: Perbedaan besar nabi dan rasul
Waktu Membaca Niat Puasa Ramadhan
Doa sahur puasa, dalam firman Allah SWT dalam Surat Al-Baqarah ayat 187 yang artinya “Dan makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar. Kemudian, sempurnakanlah puasa itu hingga dating malam, (tetapi) janganlah kamu campuri mereka itu, sedang kamu beri’tikaf dalam masjid”, maka telah jelas jika waktu yang tepat untuk melakukan niat puasa ramadhan adalah malam hari hingga menjelang fajar. Apabila niat dilakukan setelah waktu fajar, maka puasa yang dilakukannya tidaklah sah. Jadi, agar terhindar dari lupa dalam mengucapkan niat, alangkah baiknya niat dilakukan ketika malam hari.
Terdapat pendapat yang menyatakan memperbolehkan melakukan niat puasa pada bulan ramadhan di siang hari. Seperti jatuhnya hukum pada niat puasa sunnah. Dalam hal ini, niat puasa sunnah dapat dilakukan ketika siang hari dengan syarat belum makan ataupun minum sejak waktu fajar. Namun, Imam Abu Hanifah menyatakan bahwa puasa ramadhan berlaku niatnya dari awal terbenamnya matahari hingga tengah hari. Sedangkan, Zafar dari kalangan Hanafi menyatakan hal yang berbeda mengenai niat puasa ramadhan. Beliau menyatakan apabila dalam kondisi sakit dan musafir, niat puasa ramadhan bisa dilakukan pada malam hari. Maka dari itu, muncul hak untuk mengqadha untuk mengantisipasi akibat ketidakjelasan dari keduanya. Meski demikian, pendapat yang kuat adalah yang menyatakan bahwa niat puasa di bulan ramadhan dilakukan pada malam hari hingga fajar.
Adapun pengelompokan waktu untuk melaksanakan niat sahur puasa di bulan ramadhan antara lain:
- Waktu untuk melaksanakan niat puasa mustahab yakni dimulai dari awal malam hingga tersisa waktu yang cukup untuk niat sebelum maghrib.
- Waktu untuk melaksanakan niat puasa wajib yang tertentu waktunya, seperti puasa bulan Ramadhan: yaitu, Hingga sebelum terbitnya fajar: hukumnya sah. Kemudian Hingga sebelum zawal (tergelincirnya matahari): jika karena sengaja, maka tidak sah. Namun apabila karena lupa atau belum ada keterangan mengeai hal tersebut. Maka, berdasarkan ihtiyath dhukumkan wajib melakukan niat dan berpuasa, setelah itu juga harus melakukan qadhanya. Lalu Setelah zawal tidak mencukupi.
- Waktu untuk melaksanakan niat pada puasa-puasa wajib yang tak tertentu waktunya, seperti puasa pada bulan Ramadhan: yaitu Hingga sebelum terbitnya zawal: benar kemudian Setelah zawal: tidak sah.
Kedudukan Niat dalam Melaksanakan Ibadah Puasa Ramadhan
Terdapat dalil yang menjadi landasan utama sebuah niat dalam melaksanakan ibadah, termasuk ibadah puasa di bulan ramadhan. Bahwa, ibadah tanpa didasari niat yang ikhlas maka tiada mendapatkan keutamaan dari ibadah tersebut. Seperti:
اِنَّآ اَنْزَلْنَآ اِلَيْكَ الْكِتٰبَ بِالْحَقِّ فَاعْبُدِ اللّٰهَ مُخْلِصًا لَّهُ الدِّيْنَۗ
Artinya: Sesungguhnya Kami menurunkan kepadamu kitab (Al-Qur’an) dengan membawa kebenaran. Maka sembahlah Allah SWT dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya (Q.S.Az-Zumar: 2)
dalam firman Allah SWT dalam Surat Al-Bayyinah ayat 5 yang berbunyi:
وَمَآ اُمِرُوْٓا اِلَّا لِيَعْبُدُوا اللّٰهَ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ ەۙ حُنَفَاۤءَ وَيُقِيْمُوا الصَّلٰوةَ وَيُؤْتُوا الزَّكٰوةَ وَذٰلِكَ دِيْنُ الْقَيِّمَةِۗ
Artinya: Padahal mereka tidak disuruh kecuali agar menyembah Allah SWT dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam menjalankan agama yang lurus, dan agar mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat dan yang demikian itulah agama yang lurus. (Q.S. Al-Bayyinah:5)
Dalam hadist Hadist Riwayat Bukhari dan Muslim juga menjelaskan hal itu. Yakni, Sesungguhnya setiap perbuatan itu diberi balasan sesuai dengan niatnya, dan sesungguhnya setiap orang akan mendapatkan balasan sesuai dengan niatnya, maka barangsiapa yang hijrahnya untuk Allah SWT dan Rasul-Nya, maka hijrahnya untuk Allah SWT dan Rasul-Nya, dan barangsiapa yang hijrahnya untuk urusan dunia, atau untuk wanita yang ingin dinikahinya, maka hijrahnya adalah untuk apa yang diniatkannya.” (Hadist Riwayat Bukhari dan Muslim)
Dasar baik Al-Qur’an dan Hadits tersebut dengan jelas menunjukkan, bahwa setiap perbuatan tidaklah memiliki arti apa-apa dalam pandangan syari’at apabila tidak disertai dengan niat yang ikhlas. Sehingga hal ini sebagai pembeda antara perbuatan yang sah (diterima syariat) dengan perbuatan yang tidak sah (tidak diterima syariat). Kata “innama” pada hadits tersebut yakni ialah sebagai pembatas. Dimana kata tersebut memiliki tujuan sebagai penetap suatu perbuatan dan meniadakan perbuatan-perbuatan lain.
Hakikat dari niat yaitu bermaksud atau menyengaja (al-qashd), tempatnya adalah di dalam hati. Menurut pandangan yang lain, niat ialah bermaksud di hati dan dibuktikan dengan perbuatan. Itu sebabnya sesuatu yang “diniatkan” dalam hati tetapi tidak dilaksanakan oleh indera, tidaklah (belum) termasuk niat. Baca juga: Sejarah munculnya islam di nusantara
Bacaan Niat Puasa Ramadhan dalam bahasa Arab, Latin, Arti, dan Maknanya
Dalam melasanakan ibadah puasa ramadhan, umat Islam wajib memenuhi rukun-rukun puasa. Niat merupakan syarat pertama rukun puasa. Berikut ini bacaan niat sebelum melaksanakan ibadah puasa pada bulan ramadhan, yakni :
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانِ هذِهِ السَّنَةِ لِلهِ تَعَالَى
Artinya: “dengan sengaja saya niat puasa esok hari fardhu atasku di bulan Ramadhan ditahun ini, karena Allah Ta’ala.”
Makna dari sebuah niat sebelum melakukan puasa aialah guna mengamalkan ibadah puasa tersebut hanya karena Allah SWT. Dengan kata lain, ibadah puasa hanya ditujukan kepada Allah SWT semata dengan mengharapkan ridho dari-Nya. Bukan dilakukan sebab dari tujuan yang lain.
Posting Komentar untuk "√ Doa Sahur Puasa: Bacaan Arab, Arti dan Dalilnya"
Sobat boleh menyalin isi artikel ini dengan syarat ditulis ulang dengan menyertakan link sumber ke artikel ini. Ini berguna supaya blog sobat tidak kena deindex/dihapus karena menerima keluhan hak cipta DMCA dari saya.
Jika artikel ini bermanfaat untuk sekolah/kuliah/pekerjaan sobat, maka berikanlah sedikit donasi untuk membantu admin dalam membiyai operasional blog ini.
Klik: Donasi via Trustwallet